daripada blog ini sepi sama tulisan, mending angkat satu tema ini 'berasa jago aja dhet'
***
Saya sebenarnya gak mahir loh ya masalah demo-demoan. Tentang tugas TNI yang seharusnya gak turun di jalan untuk amankan aksi demo aja saya baru tau kemarin setelah nonton berita dan baca-baca twit orang di timeline. Tapi disini yang saya mau tulis tentang pendapat saya dari kacamata saya menyikapi adanya aksi demo yang berujung anarkisme. Apalagi makassar, kota saya tercinta *huhuhu*
Kalo ditanya pro atau kontra sama aksi demo mahasiswa di berbagai kota di Indonesia, agak bingung juga mau jawab apa. Di satu sisi saya setuju dengan aksi mahasiswa yang berniat menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemimpin negara, tapi di sisi lain kok bisa hasilnya malah berujung perang mahasiswa-aparat, bahkan yang lebih parahnya sekarang masyarakat juga turun andil.
saya gak liat kejadian sebenarnya kayak apa, jadi semua yang saya tulis disini bukan bermaksud untuk mengadu domba atau apalah namanya, cuma ingin menyampaikan apa yang ingin disampaikan :)
di twitter (@dhetdhot) saya sudah nyampah banyak banget buat followers saya, kasian mereka yang tiap hari ngeliat timelinenya dibusukkan dengan tweet saya mengenai demo ini :D
Di bbm aja banyak skali bermunculan tentang aspirasi mahasiswa yang pro dan yang kontra dengan cara mahasiswa yang berdemo.
salah satunya ini :
*salah satu BM yang kontra dengan aksi demo mahasiswa*
Dan
*salah satu BM yang pro terhadap aksi demo mahasiswa*
Ini kenapa malah perang BM juga bermunculan. Sama-sama saling menyalahkan satu sama lain. Saya pernah dengar kalimat 'Yang ngancurin kita itu sebenarnya kita sendiri kok', dan kayaknya cocok deh buat kita-kita :)
Dari media yang saya lihat (twitter, televisi, koran) yang bisa saya simpulkan katanya ada provokator yang berada di tengah-tengah mahasiswa yang memanas-manasi mahasiswa sehingga memulai aksi pelemparan batu. Alhasil, polisi pun membalas lemparan batu tersebut. Jadi deh aksi lempar-lemparan batu.
Dari cerita-cerita ke teman-teman, yang saya bisa simpulkan, bisa jadi ada provokator yang masuk di antara mahasiswa dan aparat yang sama-sama memanasi keduanya sehingga menyebabkan terjadinya aksi lempar batu, tapi katanya itu mgkn jg bisa-bisanya aparat atau mahasiswa yang membuat issue ada provokator supaya tidak dilemparkan kesalahan di keduanya. Makin bingung kan ? makanya saya gak mau nyalahin atau membenarkan keduanya.
Gini deh, aparat dan mahasiswa kan sama-sama berniat baik. Mahasiswa berniat menyampaikan aspirasi masyarakat kecil, aparat berniat menjaga keamanan, yang niatnya jahat disini cuma provokator yang katanya ada ditengah-tengah mahasiswa dan aparat. Gimana kalo aparat dan mahasiswa kompakan, jangan ada yang melakukan aksi lempar batu, kalo dua-duanya kompakan kan ketahuan yang mana provokatornya.
Kalo kita memulai dengan niat baik, InsyaAllah akhirnya juga akan menjadi baik.
Tapi yang keliatan sekarang malah sebaliknya. Kerusakan dimana-mana, penjarahan dan perampasan juga terjadi di berbagai tempat. Alhasil banyak sekali kerugian yang bisa diakibatkan.
Yang paling bikin saya sebel itu karena adanya penjarahan. Kenapa mesti dijarah sih ? itu kan haknya orang. Yang gas elpiji kemarin katanya rugi 70juta. Nah itu siapa yang ganti ? gakda !
Mana nih niat baik mau menyampaikan aspirasi masyarakat miskin ? yang ada malah merugikan sepihak.
Apa hubungannya coba penjarahan gas elpiji, coca-cola, perusakan rumah makan mcD sama kenaikan BBM ?
pertanyaan kayak gini yang sering banget saya liat di timeline. Bukannya kontra sm mahasiswa, tapi saya sebel aja sama anarkisme yang terjadi. Profesional bisa dong ya :)
Seandainya nih ya saya bisa ngobrol sama sumber BM yang bilang kalo mahasiswa rela sakit karena kena pentungan polisi atau kena gas air mata demi masyarakat kecil, mau banget nanyain alasan anarkisme demo ini. Kenapa mesti anarkis ?? Mahasiswa kenapa mesti anarkis ? polisi juga kenapa mesti anarkis ??
Semuanya kenapa mesti jadi aksi anarkisme kalo niatan awalnya untuk sebuah kebaikan ???
No comments:
Post a Comment